Kumpulan Quotes Terbaik Filosofi Kopi :
“Seindah
apa pun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda?
Dapatkan ia dimengerti jika tak ada spasi? Bukankah kita baru bisa
bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayang bila ada ruang?”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring. (Spasi)”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Kita
tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apa pun kopi
yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu
sembunyikan.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya. Filosofi Kopi”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tapi dua melenyapkan. Mencari Herman”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Ada dunia di sekelilingmu. Ada aku di sampingmu. Namun, kamu mendamba rasa sendiri itu.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Hidup
akan mengikis apa saja yang memilih diam, memaksa kita untuk mengikuti
arus agungnya yang jujur tetapi penuh rahasia. Kamu, tidak terkecuali.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Dia,
yang tidak pernah kamu mengerti. Dia, racun yang membunuhmu perlahan.
Dia, yang kamu reka dan kamu cipta. Sebelah darimu menginginkan agar dia
datang, membencimu hingga muak dia mendekati gila, menertawakan segala
kebodohannya, kehilafan untuk sampai jatuh hati kepadamu, menyesalkan
magis yang hadir naluriah setiap kalian berjumpa. Akan kamu kirimkan
lagi tiket bioskop, bon restoran, semua tulisannya --dari mulai nota
sebaris sampai doa berbait-bait. Dan beceklah pipi-nya karena geli,
karena asap dan abu dari benda-benda yang dia hanguskan--bukti bahwa
kalian pernah saling tergila-gila--beterbangan masuk ke matanya. Semoga
dia pergi dan tak pernah menoleh lagi. Hidupmu, hidupnya, pasti akan
lebih mudah.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Cuaca
demi cuaca melalui kami, dan kebenaran akan semakin dipojokkan. Sampai
akhirnya nanti, badai meletus dan menyisakan kejujuran yang bersinar.
Entah menghangatkan, atau menghanguskan.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“
Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikuti di setiap langkah kaki,
merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan... karena cinta
adalah mengalami ”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Buat apa ia pelihara luka hati yang cuma bikin matanya berair?”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Terkadang
keadaan membuat cinta terasa amat menyakitkan, akan tetapi kesejatian
cinta tidak akan pernah berakhir manakala pengorbanan cinta itulah yang
menjadi pemeran utamanya. cinta tidak akan pernah salah. cinta tidak
mengenal batas. untuk cinta yang bertepuk sebelah tangan sekalipun.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Aku
sudah diperalat oleh seseorang yang merasa punya segala-galanya,
menjebakku dalam tantangan bodoh yang cuma jadi pemuas egonya saja, dan
aku sendiri terperangkap dalam kesempurnaan palsu, artifisial! serunya
gemas, "Aku malu kepada diriku sendiri, kepada semua orang yang sudah
kujejali dengan kegomalan Ben's Perfecto."
Gombal? Aku positif tidak mengerti.
"Dan
kamu tahu apa kehebatan kopi tiwus itu?" katanya dengan tatapan kosong,
"Pak Seno bilang, kopi itu mampu menghasilkan reaksi macam-macam. Dan
dia benar. Kopi tiwus telah membuatku sadar, bahwa aku ini barista
terburuk. Bukan cuma sok tahu, mencoba membuat filosofi dari kopi lalu
memperdagangkannya, tapi yang paling parah, aku sudah merasa membuat
kopi paling sempurna di dunia. Bodoh! Bodoooh!" Filosofi Kopi”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Langit
begitu hitam sampai batasnya dengan Bumi hilang. Akibatnya, bintang dan
lampu kota bersatu, seolah-olah berada di satu bidang. Indah, kan?”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Keheningan
mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan
amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan. Hening menjadi
cermin yang membuat kita berkaca-suka atau tidak pada hasilnya.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Akan
tetapi, yang benar-benar membuat tempat ini istimewa adalah pengalaman
ngopi-ngopi yang diciptakan Ben. Dia tidak sekadar meramu, mengecap
rasa, tapi juga merenungkan kopi yang dia buat. Ben menarik arti,
membuat analogi, hingga terciptalah satu filosofi untuk setiap jenis
ramuan kopi. Filosofi Kopi”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Di
tengah gurun yang tertebak, jadilah salju abadi. Embun pagi tak akan
kalahkan dinginmu, angin malam akan menggigil ketika melewatimu, oase
akan jengah, dan kaktus terperangah. Semua butir pasir akan tahu jika
kau pergi, atau sekadar bergerak dua inci.
Dan setiap senti gurun
akan terinspirasi karena kau berani beku dalam neraka, kau berani putih
meski sendiri, karena kau… berbeda.”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“Banyak
sekali orang yang doyan kopi tiwus ini. Bapak sendiri ndak ngerti
kenapa. Ada yang bilang bikin seger, bikin tentrem, bikin sabar, bikin
tenang, bikin kangen... hahaha! Macem-macem! Padahal kata Bapak sih
biasa-biasa saja rasanya, Mas. Barangkali, memang kopinya yang ajaib.
Bapak ndak pernah ngutak-ngutik, tapi berbuah terus. Dari kali pertama
tinggal di sini, kopi itu sudah ada. Kalau 'tiwus' itu asalnya dari
almarhumah anak gadis Bapak. waktu kecil dulu, tiap dia lihat bunga kopi
di sini, dia suka ngomong 'tiwus-tiwus' gitu," dengan asyik Pak Seno
mendongeng. Filosofi Kopi”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“... karena cinta adalah mengalami
membuka diri tidak sama dengan menyerahkan”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
“bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. karena satu menggenapkan tapi, 2 melenyakan”
― Dee, Filosofi Kopi: Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Update Terbaru 2014:
"Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah
kopi, yang memiliki sisi pahit yang tidak akan mungkin bisa kamu
sembunyikan." (Filosofi Kopi)
"Bila engkau ingin satu, maka jangan ambil dua. Karena satu menggenapkan, tetapi dua melenyapkan." (Mencari Herman)
"Cinta
tidak hanya pikiran dan kenangan, Cinta adalah interaksi antara dia dan
kamu, dan perlu dipelihara." (Surat yang Tak Pernah Sampai)
"Kamu menjadi inspirasi, karena kamu berani meski sendiri, karena kamu... berbeda." (Salju Gurun)
"Siapa bilang cinta tidak bisa logis. Cinta mampu merambah dimensi angka dan rasa sekaligus." (Selagi Kau Lelap)
"Kamu memilih menjadi tuna netra padahal mata kamu sehat. Kamu tutup mata kamu sendiri." (Sikat Gigi)
"Bertambahnya usia bukan berarti kita paham segalanya." (Jembatan Zaman)
"Memang
lebih baik bersama orang yang tidak punya pilihan lain. Dia cuma punya
kita. Susah atau senang. Kita bukan alternatif." (Sepotong Kue Kuning)
"Mampu mencinta tanpa takut kehilangan cinta." (Seotong Kue Kuning)
"Dalam diammu, aku mendengar banyak suara. Diammu berkata-kata." (Diam)
"Keheningan
mengapungkan kenangan, mengembalikan cinta yang hilang, menerbangkan
amarah, mengulang manis keberhasilan dan indah kegagalan." (Lilin Merah)
"Mimpi tak berlengan, tapi akan selalu ada jika engkau menginginkan." (Cetak Biru)
"Hanya menerima, tanpa perlu memilih." (Buddha Bar)